Ratusan pekerja antusias mengikuti qualifikasi dan sertifikasi shipbuilding welder visa E7 hyundai heavy industries yang dilaksanakan oleh Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Geweld melalui PT Tulus Widodo Putra.
Peserta yang mengikuti pelatihan dan sertifikasi tersebut nantiya akan di kirim ke Hyundai Heavy Industries Korea Selatan untuk bekerja di perusahaan galangan kapal dan industri lainnya.
Qualifikasi dan sertifikasi tersebut digelar di Kawasan Lytech Industrial Park Batam Center, Kamis (16/2/2023). Disaksikan langsung oleh manajemen perusahaan dari korea, Kadisnaker Batam, BP2MI Batam, ketua Aliansi Maritim Indonesia (ALMI).
“Kami merekrut tenaga pekerja dari Indonesia khususnya dari Batam. Mereka semua ini sudah memiliki kemampuan atau skill yang kami butuhkan,” kata President Fmr. Ambassador of Korea Prof Dr Kim Soo-il
Dikatakannya, ratusan pekerja ini akan ditempatkan di Hyundai Heavy Industries, Korea Selatan, seperti di galangan kapal dan industri lainnya. Menurutnya, para pekerja asal Kota Batam ini, telah memiliki kualifikasi sesuai dengan permintaan perusahaan di Korea Selatan.
“Galangan kapal tempat mereka kerja, merupakan tempat yang terbaik di seluruh dunia. Selain mendapatkan gaji, mereka juga akan mendapatkan makan dan tempat tinggal dan yang terpenting ialah kesejahteraan mereka sendiri,” katanya.
Disebutkannya, untuk di Hyundai Heavy Industries Korea Selatan mereka merupakan angkatan pertama yang dikirim. Akan ada 100 orang yang ditempatkan, namun untuk keseluruhannya 500 orang setiap dua bulan sekali dari Indonesia.
“Mereka akan kita berangkatkan mereka bulan Maret mendatang. Tapi 90 persen tenaga kerja Indonesia yang dikirim dari Batam,” ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Sub Koordinator Pemberdayaan Balai Pelatihan Advokasi dan Produktivitas Kota Padang, Yandri mengapresiasi dengan adanya qualifikasi pengiriman pekerja Migran ini.
“Kita berikan apresiasi ini semacam row model dan kami akui. Pengiriman tenaga migran ini sudah memiliki kemampuan, khususnya di bidang welder,” ujar Yandri.
“Harapan kami ialah ini satu model kualifikasi sertifikasi instansi balai pelatihan pemerintah dan bisa disalurkan ke berbagai perusahaan baik dalam maupun luar negeri,” sambungnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Dinas Ketenagakerjaan Batam, Rudi Sakyakirti, dia mendukung apa yang dilakukan oleh LPK Geweld yang kerjasama dengan PT Tulus Widodo Putra.
“Kami sangat mendukung yang dilakukan pihak swasta, asalkan sesuai dengan prosedur. Bentuk dukungan kami ialah memberikan kemudahan bagi pekerja migran terutama dalam hal dokumen pelengkap seperti paspor dan lain sebagainya,” ujarnya.
Tawaran pekerjaan ke Korea Selatan melalui PT Tulus Widodo Putra kepada para pekerja migran ini ialah memiliki kualifikasi. Diantaranya ialah, pekerja harus memiliki pengalaman dan skill serta dokumen pelengkap.
“Mereka sebelum dikirim ke Korea Selatan terlebih dahulu di tes, umurnya diatas 23 tahun. Dan ini sangat membantu pemerintah dalam mengetahui pengangguran di Batam. Kami tidak akan membatasi orang yang ingin mencari kerja di luar negeri, asalkan sesuai dengan prosedur,” katanya.
Ketua Aliansi Maritim Indonesia (ALMI), Osman Hasyim menghimbau agar anak-anak muda di Batam bisa memanfaatkan LPK Geweld.
Menurutnya, dengan adanya penyaluran untuk para pekerja ini mampu mengurangi tingkat pengangguran di Kota Batam. Apabila masyarakat Batam ikut dalam pelatihan atau tergabung di LPK Geweld ini, tentunya bisa memberikan dampak positif.
“Kita hanya menjembatani kebutuhan rakyat, khususnya pada lapangan kerja. Mengenai pembiayaan sendiri tersedia dan positif juga untuk pengurus, anggota aliansi. Kita juga mengharapkan bisa meningkatkan kerjasama dengan pemerintah kota Batam,” ucapnya.
Kata dia, pengiriman atau memperkejakan yang disalurkan oleh LPK Geweld melalui PT Tulus Widodo Putra bukan kali pertama. Mereka juga telah menyalurkan tenaga skill ke berbagai perusahaan.
“Permintaan untuk tenaga kerja cukup tinggi, kemarin ada permintaan sebanyak 2000 orang ke Korea dan 1000 orang untuk ditempatkan di galangan kapal,” ujarnya.
Sementara itu, Koordinator P4MI Kota Batam, Darma Sagala mengatakan, para pekerja migran yang akan berangkat ke Korea Selatan dari PT Tulus Widodo Putra ini telah dilengkapi dengan berbagai perlindungan seperti, perlindungan BPJS dan juga asuransi di negara Korea Selatan.
“Ketika terjadi sesuatu disana maka asuransinya bisa di klaim di Indonesia. Untuk itu, saya imbau masyarakat yang ingin bekerja di luar negeri, lebih baik melalui prosedur, karena akan mendapatkan perlindungan yang dijamin negara,” ucap Darma.
Dengan pengiriman tenaga pekerja migran oleh PT Tulus Widodo Putra, sambungnya, bisa dipastikan sekitar 80 persen akan berangkat.
“Khusus di Batam, harus sesuai Prosedural jika ingin jadi pekerja migran. Potensi disini (Batam), untuk menjadi pekerja migran peluangnya sangat tinggi, kita bisa daftar dibagikan Welder, atau ada juga sebagai perawat atau di bidang lainnya seperti perhotelan ataupun juga untuk tambang seperti offshore,” imbuhnya. (dam)
sumber : https://harianhaluankepri.com/pt-tulus-widodo-putra-akan-kirim-ratusan-pekerja-galangan-ke-korea-selatan/